Bola.net - Juventus tengah bersiap untuk membajak pemain incaran Napoli asal Udinese, Pablo Armero.
Menurut presiden Udinese, Giampaolo Pozzo, Armero direncanakan akan menjadi pemain terakhir yang akan dilepas tim berjuluk Little Zebra ini. Dengan dikonfirmasinya berita tersebut, membuat tim Napoli bergeliat di bursa transfer.
Akan tetapi niat tim milik Aurelio De Laurentiis ini akan sedikit terhambat. Pasalnya, jawara Serie A juga tengah melakukan manuver yang mungkin bisa menggagalkan perekrutan Partenopei.
Alasan Juve untuk membajak Arnero sendiri memang sangat masuk akal. Pemain asal Kolombia ini memang tampil cukup menawan di di musim kemarin.
Selain itu, posisinya sebagai sayap kiri juga menjadi salah satu alasan mengapa tim berjuluk La Vecchia Signora begitu ingin mendatangkannya. Juve sendiri dirasa memang sedikit kekurangan stok untuk pemain di sektor kiri.
Jika memang pembajakan yang dilakukan Tim Zebra ini berhasil, maka akan ada tiga mantan pemain Udinese yang bermain di Juventus. Sebelumnya tim asuhan Antonio Conte ini telah mendapatkan tanda tangan Mauricio Isla dan Kwadwo Asamoah.
Pages
Tampilkan postingan dengan label Udinese. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Udinese. Tampilkan semua postingan
Sejarah Team Udinese
Sejarah tim Serie A lain: Daftar Prestasi Club:
Udinese Calcio atau yang sering disebut dengan Udinese adalah klub sepakbola Italia yang resmi didirikan tahun 1896 dan bermarkas di kota Udine. Tahun pertama dibentuk, Udinese sudah berhasil menjuarai turnamen regional yang diselenggarakan oleh Federasi Senam Nasional (FGNI). Udinese kemudian merambah dunia sepakbola dengan bermain di liga daerah sampai tahun 1929 dan berhasil bergabung ke Seri B, namun Udinese dengan cepat terdegradasi ke Seri C1 dan tidak kembali ke Seri B sampai tahun 1939.
Promosi pertama kali ke Seri A dicapai Udinese tahun 1950 dan tahun 1955 berhasil finish di pos kedua yang merupakan peringkat tertinggi yang pernah diraih Udinese di kancah Seri A. Namun Udinese terdegradasi lagi ke Seri B musim 1961/1962 dan tahun 1964 jatuh lagi ke Seri C. Udinese bertahan di Seri C selama empat belas musim lamanya dan tahun 1979 berhasil naik ke seri A.
Akhir musim 1985/1986, Udinese terlibat dalam skandal taruhan dan karena kejadian tersebut Udinese pun dihukum dengan pengurangan sembilan poin untuk menjalani musim 1986/1987. Sejak saat itu, klub tidak pernah meraih prestasi dan hanya bisa mengganti statusnya antara Seri A dan Seri B. Udinese baru bisa berhasil mencapai kesuksesan di musim 1997/1998 yang bisa finish di pos ketiga Seri A.
Akhir musim 2004/2005 Udinese berhasil finish di pos keempat Seri A dengan demikian klub pertama kalinya lolos untuk bermain di Liga Champions, namun langkahnya harus terhenti di babak kualifikasi penyisihan grup. Menjalani musim-musim berikutnya di Seri A, Udinese hanya mampu finish di papan tengah. Perjalanan melelahkan Udinese datang di musim 2009/2010 yang saat itu harus terseok-seok di zona degradasi walau akhirnya dapat bertahan di Seri A dengan finish di pos ke-15. Menjalani awal musim 2010/2011 dengan baik, Udinese pun berhasil finish di pos keempat. Namun di ajang playoff Liga Champions, Udinese takluk dari klub Arsenal yang menjadikan Udinese harus bermain di Liga Europa musim 2011/2012.
Udinese memakai Stadion Friuli untuk menggelar laga kandangnya. Udinese mempunyai julukan sebagai Bianconeri (si Putih-hitam) dan Zebrette (si Zebra Kecil).Sumber: www.sobatbola.com
Langganan:
Postingan (Atom)