Bola.net - Nama striker belia Real Madrid, Joselu kini semakin menarik minat banyak klub Eropa. Setelah sebelumnya menyita perhatian Arsenal, kini giliran klub Jerman, Hoffenheim yang sudah melepas penawaran sebesar 5 juta euro. Demikian seperti yang dituliskan oleh AS.
Joselu merupakan aktor utama ketika klub cadangan Madrid mendapatkan promosi ke Segunda Division musim lalu. Namun meski tampil impresif, peluang pemain berusia 22 tahun ini untuk menembus tim utama sangatlah tipis. Joselu diperkirakan tidak akan bisa bersaing dengan nama-nama beken seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Gonzalo Higuain.
Hoffenheim bergerak cepat untuk mendapatkan Joselu dengan melepas penawaran terlebih dahulu. Sementara klub peminat dari Inggris seperti West Ham dan Arsenal masih belum terlihat melakukan pergerakan berarti untuk mendatangkan Joselu.
Madrid sendiri diperkirakan akan meminta harga di kisaran 8 juta euro untuk Joselu. Pemain ini dilahirkan di Stuttgart dan pindah ke Bernabeu dari Celta Vigo di tahun 2008.
Pages
Tampilkan postingan dengan label Real Madrid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Real Madrid. Tampilkan semua postingan
Callejon Ingin Tetap di Madrid
Bola.net - Jose Callejon menyatakan keinginannya untuk menetap di Real Madrid untuk musim depan. Pemain sayap ini pun juga menyatakan kepercayaan dirinya bahwa pelatih Jose Mourinho akan memberikan kesempatan kepadanya.
Callejon yang merupakan pemain binaan Los Blancos ini menuturkan bahwa dirinya tidak akan pergi dari jawara La Liga tersebut. Meskipun dirinya hanya bermain sebanyak 25 kali di musim lalu, pemain yang kini berusia 25 tahun ini tetap optimis bahwa ia akan mampu mendapatkan tempat di skuad inti Madrid.
Selain itu, pemain yang mencetak lima gol di liga tersebut juga mengungkapkan bahwa hubungannya dengan pelatih berkebangsaan Portugal tersebut juga cukup baik. Maka dari itu, tak ada alasan baginya untuk meninggalkan klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu ini.
"Saya tidak akan pergi." ungkap Callejon kepada AS. "Saya sangat nyaman di Madrid. Saya mengenal (Jose) Maourinho dengan baik, dan dia percaya kepada saya. Banyak alasan mengapa saya bertahan di sini."
"Saya akan terus menunjukkan komitmen saya kepada (Real) Madrid, dan membantu tim ini memenangkan gelar sebanyak mungkin."
Callejon memang tidak semengkilap kala ia berada di Real Madrid B. Saat itu, dirinya mampu mencetak 21 gol dalam 41 kali penampilannya. Saat bermain bersama Espanyol pun pemain ini juga tampil begitu mengkilap. Pemain yang juga diposisikan sebagai penyerang ini hanya melewatkan satu pertandingan di musim terakhirnya bersama tim Catalan tersebut.
Jika memang benar Callejon mampu menembus skuad inti Madrid, mungkin saja dirinya akan bergabung bersama Spanyol di Piala Dunia 2014 nanti.
Callejon yang merupakan pemain binaan Los Blancos ini menuturkan bahwa dirinya tidak akan pergi dari jawara La Liga tersebut. Meskipun dirinya hanya bermain sebanyak 25 kali di musim lalu, pemain yang kini berusia 25 tahun ini tetap optimis bahwa ia akan mampu mendapatkan tempat di skuad inti Madrid.
Selain itu, pemain yang mencetak lima gol di liga tersebut juga mengungkapkan bahwa hubungannya dengan pelatih berkebangsaan Portugal tersebut juga cukup baik. Maka dari itu, tak ada alasan baginya untuk meninggalkan klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu ini.
"Saya tidak akan pergi." ungkap Callejon kepada AS. "Saya sangat nyaman di Madrid. Saya mengenal (Jose) Maourinho dengan baik, dan dia percaya kepada saya. Banyak alasan mengapa saya bertahan di sini."
"Saya akan terus menunjukkan komitmen saya kepada (Real) Madrid, dan membantu tim ini memenangkan gelar sebanyak mungkin."
Callejon memang tidak semengkilap kala ia berada di Real Madrid B. Saat itu, dirinya mampu mencetak 21 gol dalam 41 kali penampilannya. Saat bermain bersama Espanyol pun pemain ini juga tampil begitu mengkilap. Pemain yang juga diposisikan sebagai penyerang ini hanya melewatkan satu pertandingan di musim terakhirnya bersama tim Catalan tersebut.
Jika memang benar Callejon mampu menembus skuad inti Madrid, mungkin saja dirinya akan bergabung bersama Spanyol di Piala Dunia 2014 nanti.
Isla Memendam Mimpi Bernabeu
Duniasoccer - Mauricio Isla bakal resmi menjadi pemain Juventus pada 3 Juli mendatang. Kendati demikian, pemain asal Cile itu mengaku memiliki ambisi menjadi pemain Real Madrid pada masa yang akan datang.
Isla telah menjalani tes medis untuk bergabung ke Turin setelah Juve mencapai kata sepakat terkait kepemilikan bersama dengan Udinese. Kesepakatan tersebut juga melibatkan pemain lain, Kwadwo Asamoah.
"Kesepakatan sudah terjadi. Tinggal tanda tangan kontrak dan mereka berdua akan bergabung pada 3 Juli," tutur agen Claudio Vagheggi.
Isla pun yakin akan kemampuannya meski baru mendapat cedera lutut pada awal tahun ini. "AKu terus berlatih di gym dan juga sekarang sudah berlatih dengan bola. Aku yakin akan apa yang kulakukan dan tahu suatu saat nanti akan bermain bagi Real Madrid," beber Isla.
Isla telah menjalani tes medis untuk bergabung ke Turin setelah Juve mencapai kata sepakat terkait kepemilikan bersama dengan Udinese. Kesepakatan tersebut juga melibatkan pemain lain, Kwadwo Asamoah.
"Kesepakatan sudah terjadi. Tinggal tanda tangan kontrak dan mereka berdua akan bergabung pada 3 Juli," tutur agen Claudio Vagheggi.
Isla pun yakin akan kemampuannya meski baru mendapat cedera lutut pada awal tahun ini. "AKu terus berlatih di gym dan juga sekarang sudah berlatih dengan bola. Aku yakin akan apa yang kulakukan dan tahu suatu saat nanti akan bermain bagi Real Madrid," beber Isla.
Sahin Tak Ingin Ditukar Dengan Modric
Bola.net - Nuri Sahin ingin tetap bersamaReal Madrid. Ia tidak ingin ditukar denganLuka Modric.
Pemain bintang Kroasia tersebut sejatinya merupakan salah satu pemain yang paling diincar oleh Los Blancos. Mereka bersedia menawarkan nilai sejumlah 20 juta poundsterling plus Sahin untuk mendatangkan Modric ke Santiago Bernabeu.
Kini hal tersebut sepertinya takkan terwujud dengan mudah. Sahin menolak untuk meninggalkan Madrid. Ia merasa betah bersama juara La Liga tersebut.
"Saya tak berniat berganti tim. Saya berada di klub terbaik dunia. Bermain bagi Real Madrid bagai mewujudkan sebuah impian," ujar pemain berdarah Turki tersebut.
Madrid sendiri tak kehabisan akal. Jika Sahin memang menolak maka mereka bisa menggantikan tawaran untuk Spurs dengan Lassana Diarra. Meski begitu, AC Milan dan Spartak Moscow akan menjadi rival Spurs untuk mendatangkan Diarra.
Pemain bintang Kroasia tersebut sejatinya merupakan salah satu pemain yang paling diincar oleh Los Blancos. Mereka bersedia menawarkan nilai sejumlah 20 juta poundsterling plus Sahin untuk mendatangkan Modric ke Santiago Bernabeu.
Kini hal tersebut sepertinya takkan terwujud dengan mudah. Sahin menolak untuk meninggalkan Madrid. Ia merasa betah bersama juara La Liga tersebut.
"Saya tak berniat berganti tim. Saya berada di klub terbaik dunia. Bermain bagi Real Madrid bagai mewujudkan sebuah impian," ujar pemain berdarah Turki tersebut.
Madrid sendiri tak kehabisan akal. Jika Sahin memang menolak maka mereka bisa menggantikan tawaran untuk Spurs dengan Lassana Diarra. Meski begitu, AC Milan dan Spartak Moscow akan menjadi rival Spurs untuk mendatangkan Diarra.
Tottenham Bisa Dapatkan Sahin Sebagai Pengganti Modric
Tawaran 30 juta poundsterling dari Real Madrid untuk Luka Modric harus di dukung dengan penambahan Nuri Sahin di lini tengah Tottenham.
Menurut Daily Mail, Tottenham siap untuk melepas bintang Kroasia itu pergi dengan uang sebanyak itu dan ditambah seorang pemain yang akan menjadi pengganti instan bagi Modric.
Masa kejayaan Sahin telah jatuh semenjak Jose Mourinho masuk ke Madrid. Kedatangan Modric ini mungkin akan membuatnya semakin tak terpakai di Bernabeu. Ini berarti pindah ke White Hart Lane akan menguntungkan kedua klub sekaligus pemain.
Ada beragam spekulasi tentang perpindahan Modric selama beberapa waktu ini. Tahun lalu Chelsea mengejarnya tapi tidak berhasil. Setelah kesepakatan antara manajer Harry Redknapp, Daniel Levy dan para pemain, menyatakan bahwa ia akan tinggal satu musim lagi dengan janji Liga Champions di akhir tahun itu.
Tetapi, meskipun finish di urutan ke empat, Spurs tidak masuk ke Zona Liga Champions akibat kemenangan Chelsea. Dengan perginya Harry Redknapp tampaknya Modric sekarang akan bermain di tempat lain untuk musim depan.
Bola.net
Menurut Daily Mail, Tottenham siap untuk melepas bintang Kroasia itu pergi dengan uang sebanyak itu dan ditambah seorang pemain yang akan menjadi pengganti instan bagi Modric.
Masa kejayaan Sahin telah jatuh semenjak Jose Mourinho masuk ke Madrid. Kedatangan Modric ini mungkin akan membuatnya semakin tak terpakai di Bernabeu. Ini berarti pindah ke White Hart Lane akan menguntungkan kedua klub sekaligus pemain.
Ada beragam spekulasi tentang perpindahan Modric selama beberapa waktu ini. Tahun lalu Chelsea mengejarnya tapi tidak berhasil. Setelah kesepakatan antara manajer Harry Redknapp, Daniel Levy dan para pemain, menyatakan bahwa ia akan tinggal satu musim lagi dengan janji Liga Champions di akhir tahun itu.
Tetapi, meskipun finish di urutan ke empat, Spurs tidak masuk ke Zona Liga Champions akibat kemenangan Chelsea. Dengan perginya Harry Redknapp tampaknya Modric sekarang akan bermain di tempat lain untuk musim depan.
Bola.net
Pertandingan Super Copa Spanyol Tanpa Pelatih
Pertandingan Super Copa Spanyol antara Real Madrid melawan Barcelona pada 22 Agustus mendatang tak akan dihadiri oleh pelatih masing-masing tim, karena keduanya dikenai hukuman oleh Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF). Namun, belakangan muncul ide untuk menghapus hukuman tersebut.
Pelatih Madrid Jose Mourinho mencolok mata pelatih Barcelona Tito Vilanova (saat itu masih menjadi asisten pelatih) pada pertandingan leg kedua Super Copa Spanyol 2011 yang berlangsung di Camp Nou, tahun lalu. Vilanova kemudian membalas dengan melakukan dorongan kepada Mourinho.
Menanggapi hal tersebut, RFEF memberikan hukuman denda 600 euro serta larangan bagi kedua pihak untuk mendampingi timnya. Mourinho pun dihukum dua laga, sementara Vilanova satu. Dan, hukuman larangan mendampinginya itu berlaku pada pertandingan Super Copa Spanyol berikutnya.
Saat ini, RFEF tengah mempertimbangkan untuk menghapus hukuman tersebut agar pada final Super Copa 2012, baik Madrid maupun Barcelona bisa didampingi oleh pelatih mereka.
Namun, ide penghapusan hukuman itu rupanya ditentang oleh Barcelona. Melalui juru bicaranya, Toni Freixa, Blaugrana menyatakan sikap menolak penghapusan hukuman dan berharap RFEF konsisten dengan keputusan yang telah dibuat.
“Jika Federasi Sepakbola Spanyol meminta Komite Disiplin agar langkah tersebut (menghapus hukuman) dilakukan, maka, posisi klub ini (Barcelona) adalah tidak setuju,” ujar Freixa pada konferensi pers, seperti dilansir Goal, Selasa (26/6/2012).
“Kami berharap bahwa langkah yang menempatkan setiap orang ada di level yang sama tidak akan menimbulkan ketidaksamarataan, mengingat samanya hukuman yang diberikan kepada dua orang yang sebenarnya melakukan kesalahan berbeda,” pungkasnya.
Pelatih Madrid Jose Mourinho mencolok mata pelatih Barcelona Tito Vilanova (saat itu masih menjadi asisten pelatih) pada pertandingan leg kedua Super Copa Spanyol 2011 yang berlangsung di Camp Nou, tahun lalu. Vilanova kemudian membalas dengan melakukan dorongan kepada Mourinho.
Menanggapi hal tersebut, RFEF memberikan hukuman denda 600 euro serta larangan bagi kedua pihak untuk mendampingi timnya. Mourinho pun dihukum dua laga, sementara Vilanova satu. Dan, hukuman larangan mendampinginya itu berlaku pada pertandingan Super Copa Spanyol berikutnya.
Saat ini, RFEF tengah mempertimbangkan untuk menghapus hukuman tersebut agar pada final Super Copa 2012, baik Madrid maupun Barcelona bisa didampingi oleh pelatih mereka.
Namun, ide penghapusan hukuman itu rupanya ditentang oleh Barcelona. Melalui juru bicaranya, Toni Freixa, Blaugrana menyatakan sikap menolak penghapusan hukuman dan berharap RFEF konsisten dengan keputusan yang telah dibuat.
“Jika Federasi Sepakbola Spanyol meminta Komite Disiplin agar langkah tersebut (menghapus hukuman) dilakukan, maka, posisi klub ini (Barcelona) adalah tidak setuju,” ujar Freixa pada konferensi pers, seperti dilansir Goal, Selasa (26/6/2012).
“Kami berharap bahwa langkah yang menempatkan setiap orang ada di level yang sama tidak akan menimbulkan ketidaksamarataan, mengingat samanya hukuman yang diberikan kepada dua orang yang sebenarnya melakukan kesalahan berbeda,” pungkasnya.
Madrid Bawa 20 juta dan Kaka Demi Kevin Boateng
Real Madrid tak henti-hentinya mengumpulkan pemain top dunia di Stadion Santiago Bernabeu. Kali ini Kevin-Prince Boateng yang masuk ke dalam radar Los Blancos.
Tim jawara La Liga Spanyol ini sudah pernah mencoba untuk mengajukan penawaran kepada pemain tengah asal Ghana tersebut. Akan tetapi, wakil presiden AC Milan, Adriano Galiani menolak tawaran yang diajukan. Terlebih lagi ia menekankan bahwa pemainnya itu tidak akan dijual.
Peringatan tersebut tidak membuat keinginan tim asuhan Jose Mourinho itu lantas mengurungkan niat. Malahan, Madrid semakin menjadi dalam usahanya mendatangkan Boateng. Mereka kembali datang dengan penawaran yang mungkin bisa menggoyahkan hati Milan. Kali ini mereka datang dengan 20 juta Euro ditambah Kaka.
Pemain Brasil ini memang memiliki hubungan yang baik dengan Rossoneri. Sebelum pindah ke Madrid Kaka pernah berseragam merah hitam selama enam musim. Selain itu, pernah terhembus kabar bahwa pemain berusia 30 tahun ini ingin kembali memperkuat tim yang melambungkan namanya tersebut.
Pihak Milan sendiri masih belum memberikan tanggapan atas penawaran yang diberikan Madrid itu. Akan tetapi, jika melihat kedekatan Kaka terhadap klub yang bermarkas di Stadion San Siro ini, bisa jadi akan terjadi kesepakatan di antara kedua tim.
Kegigihan Los Merengues itu sendiri dipengaruhi kekaguman Mourinho terhadap pemain berusia 25 tahun tersebut. Pelatih berjuluk The Special One ini mengaku sangat ingin menambahkan Boateng ke dalam skuad racikannya.
Tim jawara La Liga Spanyol ini sudah pernah mencoba untuk mengajukan penawaran kepada pemain tengah asal Ghana tersebut. Akan tetapi, wakil presiden AC Milan, Adriano Galiani menolak tawaran yang diajukan. Terlebih lagi ia menekankan bahwa pemainnya itu tidak akan dijual.
Peringatan tersebut tidak membuat keinginan tim asuhan Jose Mourinho itu lantas mengurungkan niat. Malahan, Madrid semakin menjadi dalam usahanya mendatangkan Boateng. Mereka kembali datang dengan penawaran yang mungkin bisa menggoyahkan hati Milan. Kali ini mereka datang dengan 20 juta Euro ditambah Kaka.
Pemain Brasil ini memang memiliki hubungan yang baik dengan Rossoneri. Sebelum pindah ke Madrid Kaka pernah berseragam merah hitam selama enam musim. Selain itu, pernah terhembus kabar bahwa pemain berusia 30 tahun ini ingin kembali memperkuat tim yang melambungkan namanya tersebut.
Pihak Milan sendiri masih belum memberikan tanggapan atas penawaran yang diberikan Madrid itu. Akan tetapi, jika melihat kedekatan Kaka terhadap klub yang bermarkas di Stadion San Siro ini, bisa jadi akan terjadi kesepakatan di antara kedua tim.
Kegigihan Los Merengues itu sendiri dipengaruhi kekaguman Mourinho terhadap pemain berusia 25 tahun tersebut. Pelatih berjuluk The Special One ini mengaku sangat ingin menambahkan Boateng ke dalam skuad racikannya.
Real Madrid Siap menampung teves ke Santiago Bernabeu
Real Madrid membuat pergerakan mengejutkan untuk bisa memboyong Carlos Tevez ke Santiago Bernabeu.
Secara ekebetulan, Manchester City pun sepertinya bakal melepas penyerang asal Argentina tersebut, sebagai tumbal untuk mendapatkan striker buruan mereka Robin van Persie yang dibanderol Arsenal 20 juta poundsterling (sekitar Rp480 miliar).
Setelah tahu rencana Manchester City tersebut,Real Madrid yang musim lalu menjuarai Liga Spanyol segera melakukan penawaran.
Manchester City sepertinya sudah memasng harga untuk Tevez dengan banderol 25 juta poundsterling (Rp350 miliar), dengan gaji 198 ribu poundsterling (sekitar Rp27 miliar) per pekan dalam durasi sisa kontrak dua tahun.
Sebelumnya, pelatih Manchester City Roberto Mancini pernah terlibat perselisihan dengann Tevez. Namun kini setelah keduanya berdamai, Tevez dijual karena kebutuhan Manchester City untuk mendatangkan van Persie.
Secara ekebetulan, Manchester City pun sepertinya bakal melepas penyerang asal Argentina tersebut, sebagai tumbal untuk mendapatkan striker buruan mereka Robin van Persie yang dibanderol Arsenal 20 juta poundsterling (sekitar Rp480 miliar).
Setelah tahu rencana Manchester City tersebut,Real Madrid yang musim lalu menjuarai Liga Spanyol segera melakukan penawaran.
Manchester City sepertinya sudah memasng harga untuk Tevez dengan banderol 25 juta poundsterling (Rp350 miliar), dengan gaji 198 ribu poundsterling (sekitar Rp27 miliar) per pekan dalam durasi sisa kontrak dua tahun.
Sebelumnya, pelatih Manchester City Roberto Mancini pernah terlibat perselisihan dengann Tevez. Namun kini setelah keduanya berdamai, Tevez dijual karena kebutuhan Manchester City untuk mendatangkan van Persie.
Belum Ada Penawaran untuk Hulk
Presiden Porto, Pinto da Costa, menyatakan bahwa masih belum ada penawaran yang masuk dari klub manapun terhadap pemain asal Brasil tersebut. Lebih lanjut ia menerangkan bahwa jika salah satu klub tersebut telah mengajukan penawaran, maka Hulk pasti telah meninggalkan Estadio do Dragao.
Real Madrid, Chelsea, Arsenal, dan PSG dikabarkan sangat berminat kepada Hulk. Namun pada kenyataannya, belum ada satu klub pun yang memberikan penawaran terhadap penyerang Porto tersebut.
"Hingga saat ini, masih belum ada klub yang menghubungi Porto untuk membicarakan masalah penjualan pemain kami," tutur Da Costa.
"Masih belum ada penawaran kepada kami. Inilah kenyataan yang ada, tidak seperti apa yang dikatakan media mengenai Chelsea dan PSG. Itu hanyalah rumor. Jika Anda percaya atas apa yang mereka katakan, Hulk pasti sudah meninggalkan kami."
Jadi, masih sangat besar kemungkinan bagi tim-tim lain untuk mendapatkan servis dari pemain bertubuh gempal ini. Tentu saja dengan syarat harga yang diberikan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Porto.
Real Madrid, Chelsea, Arsenal, dan PSG dikabarkan sangat berminat kepada Hulk. Namun pada kenyataannya, belum ada satu klub pun yang memberikan penawaran terhadap penyerang Porto tersebut.
"Hingga saat ini, masih belum ada klub yang menghubungi Porto untuk membicarakan masalah penjualan pemain kami," tutur Da Costa.
"Masih belum ada penawaran kepada kami. Inilah kenyataan yang ada, tidak seperti apa yang dikatakan media mengenai Chelsea dan PSG. Itu hanyalah rumor. Jika Anda percaya atas apa yang mereka katakan, Hulk pasti sudah meninggalkan kami."
Jadi, masih sangat besar kemungkinan bagi tim-tim lain untuk mendapatkan servis dari pemain bertubuh gempal ini. Tentu saja dengan syarat harga yang diberikan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Porto.
Mourinho Minta Madrid Kalahkan MU untuk Modric
Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho meminta klubnya mengalahkan Manchester United untuk mendapatkan Luka Modric.
Madrid dikabarkan sedang mempersiapkan tawaran sebesar 30 juta pound pada Tottenham Hotspur untuk Modric.
Daily Mail melaporkan, Mourinho sudah meminta klubnya untuk
terus berusaha mendapatkan gelandang Kroasia tersebut.
Kubu Madrid sendiri tampaknya percaya diri memenangi perburuan
gelandang 26 tahun itu.
Modric ingin meninggalkan White Hart Lane karena ingin tampil di Liga Champions Eropa. Saat ini Tottenham tak punya manajer dan mereka pastinya tak mau kehilangan aset terbesarnya dengan harga murah.
Madrid dikabarkan sedang mempersiapkan tawaran sebesar 30 juta pound pada Tottenham Hotspur untuk Modric.
Daily Mail melaporkan, Mourinho sudah meminta klubnya untuk
terus berusaha mendapatkan gelandang Kroasia tersebut.
Kubu Madrid sendiri tampaknya percaya diri memenangi perburuan
gelandang 26 tahun itu.
Modric ingin meninggalkan White Hart Lane karena ingin tampil di Liga Champions Eropa. Saat ini Tottenham tak punya manajer dan mereka pastinya tak mau kehilangan aset terbesarnya dengan harga murah.
Ricardo Kaka Pelajari Islam
Mega bintang sepak bola asal Brazil, Ricardo Kaka ternyata memiliki perhatian khusus terhadap Islam.
Pemain Real Madrid ini bahkan mengaku tertarik mempelajari lebih dalam tentang dunia Islam dan Arab saat berlibur ke Timur Tengah beberapa waktu lalu.
Awal tahun ini, Kaka bersama istri dan adiknya, Digao, berkunjung ke Dubai, Uni Emirat Arab. Dalam liburan selama 10 hari itu, Kaka mengunjungi gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, Palm Jumeirah, Burj Al Arab, dan Jebel Ali Port.
Selain menyambangi bangunan-bangunan megah itu, pesepakbola terbaik dunia 2007 juga menyempatkan diri mampir ke masjid.
Di masjid yang dirancang khusus untuk para turis itu, playmaker 29 tahun tersebut dengan khusyuk mendengarkan penjelasan tentang cara hidup kaum Muslim dan bangsa Arab pada umumnya.
Pemain berbanderol 65 juta euro saat dibeli Real Madrid dari AC Milan mengaku sangat terkesan dan ingin lebih mendalami penjelasan yang baru didengarnya.
“Dubai adalah kota yang indah dan salah satu yang paling ramah di dunia. Saya sangat beruntung bisa berlibur ke sini. Saya sangat terkesan dengan sambutan yang saya dapatkan dan saya ingin kembali lagi ke Dubai secepatnya,” kata pencetak gol terbanyak Liga Champions 2006-2007 dengan torehan 10 gol itu.
Pemain Real Madrid ini bahkan mengaku tertarik mempelajari lebih dalam tentang dunia Islam dan Arab saat berlibur ke Timur Tengah beberapa waktu lalu.
Awal tahun ini, Kaka bersama istri dan adiknya, Digao, berkunjung ke Dubai, Uni Emirat Arab. Dalam liburan selama 10 hari itu, Kaka mengunjungi gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, Palm Jumeirah, Burj Al Arab, dan Jebel Ali Port.
Selain menyambangi bangunan-bangunan megah itu, pesepakbola terbaik dunia 2007 juga menyempatkan diri mampir ke masjid.
Di masjid yang dirancang khusus untuk para turis itu, playmaker 29 tahun tersebut dengan khusyuk mendengarkan penjelasan tentang cara hidup kaum Muslim dan bangsa Arab pada umumnya.
Pemain berbanderol 65 juta euro saat dibeli Real Madrid dari AC Milan mengaku sangat terkesan dan ingin lebih mendalami penjelasan yang baru didengarnya.
“Dubai adalah kota yang indah dan salah satu yang paling ramah di dunia. Saya sangat beruntung bisa berlibur ke sini. Saya sangat terkesan dengan sambutan yang saya dapatkan dan saya ingin kembali lagi ke Dubai secepatnya,” kata pencetak gol terbanyak Liga Champions 2006-2007 dengan torehan 10 gol itu.
Special one tertarik untuk membawa Silva ke santiago bernabeu
Julio Llorente, agen sang pemain David Silva, telah mendengar kabar itu tapi tidak yakin timnya akan kembali ke Spanyol dan merumput di Santiago Bernabeu.
Jose Mourinho dikabarkan memasukan David Silva dalam daftar transfer, dan pelatih berjuluk Special One itu akan coba mendapatkannya dengan harga £30 juta untuk bergabung ke real madrid.
Mengutip sejumlah sumber di Santiago Bernabeu, Daily Mail memberitakan Real Madrid menginginkan Silva jauh sebelum pemain timnas Spanyol itu memutuskan hengkang ke Manchester City tahun 2010. Florentino Perez sempat berusaha mendapatkannya, tapi gagal
Mourinho memutuskan akan mencoba mendapatkannya, setelah sepanjang musim lalu menyaksikan performa Silva bersama City di Liga Primer. Silva menjadi pemain kunci yang mengantar City ke podium juara.
Julio Llorente, agen Silva, mengatakan dirinya telah mendengar kabar ini. Namun, dia tidak yakin kliennya kembali ke Spanyol dan merumput di Santiago Bernabeu.
"David masih betah bermain bersama Manchester City. Dia meneken kontrak jangka panjang, dan berniat merampungkannya," ujar Llorente.
"Namun kita tahu di sepakbola segalanya tidak pasti," lanjutnya.
Llorente juga mengatakan Real Madrid tertarik memboyong kliennya sejak masih di Valencia. Sayangnya, Los Blancos gagal mencapai kesepakatan dengan manajemen Valencia.
Menurut Llorente, Silva saat ini telah menyatu dengan City, dan meningkatkan komitmennya dengan klub.
Jose Mourinho dikabarkan memasukan David Silva dalam daftar transfer, dan pelatih berjuluk Special One itu akan coba mendapatkannya dengan harga £30 juta untuk bergabung ke real madrid.
Mengutip sejumlah sumber di Santiago Bernabeu, Daily Mail memberitakan Real Madrid menginginkan Silva jauh sebelum pemain timnas Spanyol itu memutuskan hengkang ke Manchester City tahun 2010. Florentino Perez sempat berusaha mendapatkannya, tapi gagal
Mourinho memutuskan akan mencoba mendapatkannya, setelah sepanjang musim lalu menyaksikan performa Silva bersama City di Liga Primer. Silva menjadi pemain kunci yang mengantar City ke podium juara.
Julio Llorente, agen Silva, mengatakan dirinya telah mendengar kabar ini. Namun, dia tidak yakin kliennya kembali ke Spanyol dan merumput di Santiago Bernabeu.
"David masih betah bermain bersama Manchester City. Dia meneken kontrak jangka panjang, dan berniat merampungkannya," ujar Llorente.
"Namun kita tahu di sepakbola segalanya tidak pasti," lanjutnya.
Llorente juga mengatakan Real Madrid tertarik memboyong kliennya sejak masih di Valencia. Sayangnya, Los Blancos gagal mencapai kesepakatan dengan manajemen Valencia.
Menurut Llorente, Silva saat ini telah menyatu dengan City, dan meningkatkan komitmennya dengan klub.
Jadi pahlawan,ronaldo merendah
Ronaldo menyatakan, tanpa tim, kemenangan tidak bisa didapat.
Bintang Portugal Cristiano Ronaldo memberikan pujian kepada rekan-rekan satu timnya usai menang 2-1 atas Belanda di laga pamungkas Grup B Piala Eropa 2012, Senin (18/6) dinihari WIB.
Penyerang Real Madrid itu tampil sebagai pahlawan berkat dua gol pentingnya mengantarkan Portugal melaju ke babak perempat-final dan akan bertemu dengan Republik Ceko pada 21 Juni mendatang.
Sebelum pertandingan ini, Ronaldo sempat mendapat kritik karena belum memberikan pengaruh signifikan untuk tim, termasuk dalam urusan mencetak gol. Namun, semua keraguan itu dibungkamnya lewat penampilan gemilang lawan Belanda.
Meksi demikian, Ronaldo tidak mau sombong. Ia justru memberikan kredit kepada rekan-rekan satu timnya yang sudah berjuang untuk bisa meraih kemenangan penting ini.
"Tanpa tim, kami tidak akan bisa menang," ujar pemain yang berjuluk "CR7" merendah kepada wartawan usai pertandingan.
"Kami (portugal) meraih tujuan kami, dan sekarang kami harus fokus lawan Ceko, yang akan jadi pertandingan sulit."
Madrid Ikut Buru Edison Cavan
Media Italia mewartakan attaccante Napoli Edinson Cavani jadi incaran Real Madrid di musim panas nanti. Tambah panjang saja nama pemain yang dirumorkan bakal dibeli Madrid di bursa musim panas nanti. Terbaru adalah Cavani.
Attaccante Napoli dan Uruguay ini bahkan akan ditawar 50 juta euro atau Rp 592,798 miliar oleh Los Blancos. Cavani juga akandisodori kontrak berdurasi 5 tahun. Gaji yang diakan diberikan juga terbilang fantastis yakni 7 juta euro (Rp 82,974 miliar) per tahun. Artinya, selama 5 tahun masa baktinya, Cavani akan mendulang 35 juta euro (Rp 414,940 miliar) dari gajinya saja. Jadi, total nilai transfer Cavani mencapai 85 juta euro (Rp 1,007 triliun).
Namun, sejumlah pengamat meragukan kebenaran isu Cavani. Ada beberapa alasan yang jadi penghalang transfer Cavani ke Santiago Bernabeu. Pertama, Madrid masih punya 2 striker tajam, yakni Karim Benzema dan Gonzalo Higuian. Dan, kedua, Madrid berniat menghemat pengeluarannya. Jadi, pembelian 50 juta euro untuk Cavani dianggap tak masuk akal. Jika pun transfer harus terjadi, Madrid harus melepas pemain topnya demi membiayai pembelian Cavani.
Benzema:"Higuain Tidak Akan Pindah"
Penyerang RealMadrid, Gonzalo Higuain, terus menjadi
sorotan. Pemain asal Argentina itu
dikabarkan akan meninggalkan Santiago
Bernabeu musim depan. Namun, kabar
tersebut dibantah rekan satu timnya di
Madrid, Karim Benzema.
Benzema yakin Higuain tidak akan
meninggalkan Madrid musim depan meski
jarang mendapatkan kesempatan main
sebagai pemain inti. Kabar kepindahan
Higuain santer diberitakan beberapa
pekan ini. Mantan pemain River Plate itu
disebut-sebut ingin mencari tantangan
baru di negara lain. Musim 2011-12,
Higuain hanya tampil sebanyak 28 kali
sebagai pemain inti dari 52 penampilan.
Paris Saint-Germain dan Juventus adalah
dua klub yang dikabarkan berminat
kepada Higuain. Bahkan, salah satu
pemain PSG, Javier Pastore, mengklaim
klub asal Paris sudah melakukan kontrak
dengan Higuain.
Meski demikian, Benzema menegaskan
Higuain tidak akan pergi kemana-mana
musim depan.
"Saat ini ia tengah bersama timnas
Argentina dan saya harap ia akan bertahan
di Madrid," ujar Benzema kepada AS.
"Ia tidak memiliki niatan untuk pindah,
baik ke PSG atau ke klub manapun. Ia
harus banyak istirahat karena Higuain
adalah pemain yang sangat penting untuk
kami," tukasnya.
Sejarah Real Madrid FC
Real Madrid Club de Fútbol (pelafalan dalam bahasa Spanyol: [reˈal maˈðɾið ˈkluβ ðe ˈfutβol]), atau biasa dikenal dengan nama Real Madridsaja, adalah sebuah klub sepak bola profesional yang berbasis di kota Madrid, Spanyol. Didirikan pada 6 Maret 1902 dengan nama Madrid Club de Fútbol, tim ini menggunakan gelar Real ("dari kerajaan") setelah Raja Alfonso XIII dari Spanyol memberikan izin resmi kepada klub tersebut pada Juni 1920. Real Madrid telah bermain di Divisi Utama Liga Spanyol (Primera División) yang disebut sebagai La Liga sejak awal kompetisi ini dimulai, tahun 1928, dan merupakan klub tersukses di Spanyol berdasarkan jumlah trofi juara yang telah mereka raih.Bersama FC Barcelona dan Athletic Bilbao, klub ini menjadi salah satu klub yang belum pernah terdegradasi ke divisi bawah. Klub ini juga merupakan salah satu klub terbaik abad ke-20 menurut FIFA. Mereka telah meraih 31 gelar La Liga, 18 gelar Copa del Rey, 8 Piala Super Spanyol, 9 gelar Piala Champions/Liga Champions UEFA, 2 Piala UEFA, 1 Piala Super Eropa, dan 3 Piala Interkontinental.
Kostum tradisional Real Madrid adalah putih-putih, sehingga dijuluki Los merengues (Tim putih). Stadion kandangnya adalah Stadion Santiago Bernabéu yang berkapasitas 80.354 penonton. Real Madrid sendiri memiliki rivalitas cukup sengit terutama dengan Barcelona (dikenal sebagai El Clásico) dan klub sekota Atletico Madrid (dikenal sebagai El Derbi madrileño).
Sejak tahun 2000-an, Real Madrid dikenal sebagai tim yang gemar membeli pemain-pemain mahal berkelas dunia, sehingga diberikan julukan baru, yaitu Los Galácticos (tim galaksi). Klub ini juga dikenal sebagai salah satu klub terkaya di dunia, dengan penghasilan sebesar 438,6 juta Euro pada tahun 2011.
Sejarah
Awal mula (1902—1945)
Awal mula Real Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid oleh para akademisi dan mahasiswa dari Institución libre de enseñanzayang di dalamnya termasuk beberapa lulusan dari Universitas Oxford dan Universitas Cambridge. Mereka mendirikan Football Club Sky pada 1897 yang kemudian kerap bermain sepak bola secara rutin pada hari Minggu pagi di Moncloa. Klub ini kemudian terpecah menjadi dua pada tahun 1900, yaitu: New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Klub terakhir terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian menghasilkan pembentukan Madrid Football Club pada tanggal 6 Maret 1902. Tiga tahun setelah berdirinya, pada tahun 1905, Madrid FC merebut gelar pertama setelah mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey. Klub ini menjadi salah satu anggota pendiri dari Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden klub Adolfo Meléndez menandatangani perjanjian dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol. Dengan beberapa alasan, klub ini kemudian pindah ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912. Pada tahun 1920, nama klub diubah menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII dari Spanyol memperbolehkan klub menggunakan kata Real—yang berarti kerajaan—kepada klub ini.
Pada tahun 1929, Liga Spanyol didirikan. Real Madrid memimpin musim pertama liga sampai pertandingan terakhir, namun saat itu secara mengejutkan mereka kalah oleh Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah hampir pasti diraih, direbut oleh Barcelona. Real Madrid akhirnya berhasil memenangkan gelar La Liga pertama mereka pada musim 1931—32. Real kemudian berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun selanjutnya dan sukses menjadi klub Spanyol pertama yang menjuarai La Liga dua kali berturut-turut.
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangunStadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari L'Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini. Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960. Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA. Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa. Tim ini kemudian dikenal lewat julukan "Ye-ye". Nama "Ye-ye" berasal dari "Yeah, yeah, yeah" chorus dalam lagu The Beatles berjudul "She Loves You" setelah empat anggota tim berpose untuk harian Diario Marca mengenakan wig khas The Beatles. Generasi "Ye-ye" juga berhasil menjadi juara kedua Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.
Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol.Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea. Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di Argentina. FIFAkemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung. Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.
Naik turun, generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
Pada awal 1980-an, Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya di La Liga dan mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali lagi menuju ke atas melalui bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan para bintang baru tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga Spanyol sebagai era generasi La Quinta del Buitre ("Lima Burung Nazar"), yang berasal dari nama el buitre ("burung nazar"), julukan yang diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu, Emilio Butragueño. Anggota lainnya adalah Manuel Sanchís, Rafael Martín Vázquez, Miguel Pardeza, danMíchel. Dengan La Quinta del Buitre (kemudian berkurang menjadi empat anggota ketika Miguel Pardeza meninggalkan klub dan pindah ke Real Zaragoza pada 1986) dan pemain terkenal sepertipenjaga gawang Francisco Buyo, bek kanan Miguel Porlán Chendo, dan penyerang Meksiko Hugo Sanchez, Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki kekuatan terbaik di daratan Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an. Hasilnya juga cukup signifikan: mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol berturut-turut, satu Piala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol. Pada awal 1990-an, La Quinta del Buitre resmi berpisah setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel meninggalkan klub.
Pada tahun 1996, Presiden Lorenzo Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai pelatih. Meskipun masa jabatannya hanya berlangsung satu musim, Real Madrid berhasil menjadi juara La Liga lewat kontribusi Roberto Carlos, Predrag Mijatović, Davor Šuker, dan Clarence Seedorf yang membantu para pemain lokal seperti Raul Gonzalez, Fernando Hierro, Iván Zamorano, dan Fernando Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi dengan kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997. Penantian mereka selama 32 tahun untuk bisa berjaya lagi di Eropa akhirnya berakhir pada tahun 1998 di bawah manajer Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke Final Liga Champions UEFA dan mengalahkan Juventus dengan skor 1–0 berkat gol dari Predrag Mijatović.
Era saat ini (2000—sekarang)
Beberapa bulan usai meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid memilih presiden yang baru pada Juli 2000 dan yang terpilih adalah pengusaha Spanyol,Florentino Pérez. Dalam kampanyenya ia berjanji untuk menghapus utang klub dan memodernisasi fasilitas klub. Namun janji utamanya yang mendorong Pérez kepada kemenangan saat pemilihan adalah pembelian Luís Figo dari seteru abadi Madrid, yaitu Barcelona. Tahun berikutnya, klub membangun kamp pelatihan yang baru dan menggunakan uang yang mereka dapat dari tahun sebelumnya untuk memulai perekrutan pemain bintang—yang oleh jurnalis Spanyol disebut sebagai "Los Galácticos"—dengan mengontrak pemain-pemain seperti Zinédine Zidane, Ronaldo, Luís Figo, Roberto Carlos, Raúl González, dan David Beckham. Sempat menjadi perdebatan ketika pemain-pemain yang dibeli oleh Perez gagal menunjang prestasi klub, namun berhasil tertutupi oleh gelar Liga Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002 yang disusul gelar Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan diakhiri gelar La Liga pada tahun 2003. Namun sejak 2003 sampai 2006, sekalipun diisi barisan pemain bintang, klub gagal meraih satupun piala.
Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia mengangkat Fabio Capello sebagai pelatih baru dan Predrag Mijatović sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Tetapi hanya beberapa saat usai memenangi gelar tersebut, Capello langsung dipecat. Pada musim 2007—2008, Real Madrid memenangkan liga domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih Jerman, Bernd Schuster. Pada tanggal 1 Juni 2009, Florentino Pérez kembali menjadi presiden Real Madrid dan bertahan sampai saat ini. Pérez melanjutkan tradisinya mengontrak pemain bintang dengan membeli Kaká dari AC Milan dan kemudian membeliCristiano Ronaldo dari Manchester United yang memecahkan rekor transfer dengan harga 80 juta pound sterling.
Serba Serbi
Lambang dan kostum
Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai "MCF" yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut warna biru gelap dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam lingkaran. Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu, Raja Alfonso XIII memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian membuat klub dikenal dengan nama "Real Madrid". Sebagai perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol. Seiring pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap yang mencirikan Region Castile. Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya Perang Saudara Spanyol—simbol dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat dihilangkan, dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile. Selain itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Futbol. Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.
Warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang adalah putih, meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus mereka (desain itu disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna biru gelap. Kaus bergaris biru kemudian digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub Corinthian F.C. pada tahun 1902. Pada tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim mengganti model kostum mereka dengan menambahkan kancing pada kaus mereka dan penempatan logo klub di sebelah kiri yang bertahan sampai saat ini. Pada 23 November 1947, dalam pertandingan melawan Atletico Madrid di Stadion Metropolitan, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor. Sementara, warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.
Perlengkapan klub saat ini diproduksi oleh Adidas yang kontraknya dimulai sejak tahun 1998. Kaus pertama Real Madrid disponsori oleh Zanussi, yang disepakati untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan 1984—1985. Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh Parmalat dan Otaysa, sebelum kontrak jangka panjang dijalin bersama Teka pada tahun 1992. Pada tahun 2001, Real Madrid mengakhiri kontrak mereka dengan Teka dan untuk satu musim digunakan logo Realmadrid.com untuk mempromosikan situs web resmi klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka megadakan kesepakatan yang ditandatangani dengan Siemens Mobile dan pada tahun 2006, logo BenQ Siemens muncul di kaus klub. Sponsor di kaus klub Real Madrid saat ini adalah bwin.com menyusul masalah keuangan yang dialami BenQ Siemens.
Stadion
Setelah pindah kandang ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912—yang kemudian bertahan untuk sebelas tahun klub kemudian pindah kandang ke Campo de Ciudad Lineal selama setahun. Campo de Ciudad Lineal merupakan sebuah tanah kecil dengan kapasitas 8.000 penonton. Setelah itu, Real Madrid pindah kandang ke Stadion Chamartín yang diresmikan pada tanggal 17 Mei 1923 dengan pertandingan melawan Newcastle United. Pada stadion yang memiliki kapasitas 22.500 penonton ini, Real Madrid merayakan gelar Liga Spanyol-nya yang pertama Setelah beberapa keberhasilan dan seiring terpilihnya Santiago Bernabéu Yeste sebagai presiden klub, ia kemudian memutuskan bahwa Stadion Chamartín tidak cukup besar untuk ambisi klub sebesar Madrid. Ia kemudian membangun sebuah stadion baru yang kemudian diresmikan pada tanggal 14 Desember 1947. Stadion tersebut adalah Stadion Santiago Bernabéu yang dipakai sampai saat ini, meskipun stadion ini tidak memakai nama tersebut sampai tahun 1955. Pertandingan pertama yang diadakan di Bernabéu dimainkan antara Real Madrid dan klub Portugal C.F. Os Belenenses, dan dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor akhir 3–1, dan gol pertama dicetak oleh Sabino Barinaga Alberdi.
Kapasitas stadion kemudian berubah pada 1953, seiring renovasi yang dilakukan, sehingga membuat kapasitas penonton memuncak menjadi 120.000 penonton. Sejak itu beberapa modernisasi dilakukan pada stadion, salah satunya meniadakan tempat menonton berdiri pada 1998–1999 seiring peraturan UEFA. Perubahan terakhir dilakukan pada tahun 2003, yaitu peningkatan sekitar lima ribu kursi sehingga kapasitas stadion menjadi 81.254. Sebuah rencana untuk menambahkan atap yang dapat dibuka juga telah diumumkan kepada publik.
Stadion Bernabéu telah menyelenggarakan beberapa pertandingan kelas dunia, di antaranya Final Piala Negara Eropa 1964, Final Piala Dunia FIFA 1982, serta Final Piala Eropa/Liga Champions UEFA tahun 1957, 1969, 1980, dan 2010. Stadion ini juga memiliki jaringan transportasi sendiri, yaitu sebuah stasiun metro yang juga dinamai Santiago Bernabéu. Pada tanggal 14 November 2007, Stadion Bernabéu mendapatkan status sebagai Stadion Elite UEFA.
Pada tanggal 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stéfano diresmikan di Madrid di mana Real Madrid kini biasa berlatih. Pertandingan perdana yang dimainkan di sana adalah antara Real Madrid dan Stade de Reims, sebuah pertandingan ulangan dari Final Piala Eropa 1956. Real Madrid memenangkan pertandingan dengan skor 6–1 dengan gol dari Sergio Ramos, Antonio Cassano (2), Roberto Soldado (2), dan José Manuel Jurado. Tempat ini sekarang merupakan bagian dari Ciudad Real Madrid, fasilitas pelatihan baru klub yang berlokasi di luar Madrid, tepatnya di Valdebebas. Stadion ini menampung 5.000 orang, dan menjadi kandang dari klub Real Madrid Castilla. Nama stadion ini diambil dari mantan bintang Real Madrid, Alfredo Di Stéfano.
Pendukung
Hampir pada setiap musimnya, penonton yang datang memenuhi Stadion Santiago Bernabéu mayoritas diisi oleh para pemegang tiket langganan yang jumlah totalnya sekitar 68.670 orang. Untuk menjadi pemegang tiket langganan per musim ini, para calon harus bergabung ke pendukung klub resmi atau biasa disebut socio. Saat ini sekurang-kurangnya ada 1.800 kelompok pendukung resmi klub yang tersebar, baik di Spanyol atau di Dunia. Jumlah rata-rata penonton di stadion setiap kali Real Madrid bertanding kandang sekitar 65.000 orang. Pencapaian terbaik diraih pada musim 2004—05, saat jumlah rata-rata penonton yang hadir mencapai 71.900 orang. Namun, rekor ini kalah dari Barcelona yang memiliki rata-rata mencapai 76.000 orang.
Pendukung garis keras Real Madrid disebut Ultras Sur yang termasuk penggemar sayap kanan. Kelompok penggemar ini memiliki aliansi kemitraan yang dekat dengan kelompok pendukung S.S. Lazio yang disebut Irriducibili. Dalam beberapa kesempatan, sering kali terdapat sejumlah ucapan rasis dari kelompok pendukung ini kepada pihak pemain dari tim lawan yang kemudian membuat UEFA sempat melakukan investigasi untuk menyelidiki kasus ini.
Rivalitas
El Clásico
Dalam sebuah liga nasional di suatu negara, sering terdapat persaingan sengit antara dua tim terkuat, dan ini terutama terjadi di La Liga, di mana pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona dikenal sebagai "Pertemuan Klasik" (El Clásico). Sejak awal kompetisi nasional dimulai, kedua klub sering dipandang sebagai pencerminan/wakil dari dua daerah berbeda di Spanyol: Catalunya dan Castilla, serta dari dua kota. Persaingan ini mencerminkan berbagai hal, termasuk ketegangan politik dan budaya antara Catalunya dan Castilla yang merupakan gambaran umum dari Perang Saudara Spanyol.
Selama era kediktatoran Miguel Primo de Rivera dan terutama Francisco Franco (1939—1975), semua budaya regional ditekan. Semua bahasa daerah yang dipakai di wilayah Spanyol, kecuali bahasa Spanyol (Castilla), secara resmi dilarang. Simbolisasi keinginan rakyat untuk kebebasan Catalunya membuat Barcelona menjadi "lebih dari sekadar klub sepak bola" (més que un club) untuk masyarakat Catalan. MenurutManuel Vázquez Montalbán, cara terbaik untuk orang Catalan untuk menunjukkan identitas mereka adalah dengan bergabung dengan Barcelona. Hal ini lebih kecil risikonya daripada bergabung dengan gerakan anti-Franco, dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka.
Di sisi lain, Real Madrid secara luas dilihat sebagai perwujudan dari sentralisme berdaulat dan rezim fasis di tingkat manajemen dan di bawahnya. Santiago Bernabeu yang menjadi presiden klub merupakan seorang pejuang untuk los nacionales. Namun, selama Perang Saudara Spanyol, anggota kedua klub seperti Josep Sunyol(Barcelona) dan Rafael Sánchez Guerra (Real Madrid) menyerah di tangan para pendukung Franco.
Selama tahun 1950, persaingan tersebut memburuk saat ada kontroversi seputar transfer Alfredo Di Stéfano, yang akhirnya bermain untuk Real Madrid dan merupakan kunci kesuksesan mereka berikutnya. Pada era 1960-an, kedua klub kemudian bertemu pada Piala Champions lebih dari dua kali dan pada tahun 2002, pertemuan antara klub Eropa dijuluki sebagai "Pertandingan Abad Ini" oleh media Spanyol, dan disaksikan oleh lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia.
El Derbi madrileño
Klub tetangga terdekat dari Real Madrid adalah Atletico Madrid yang juga membuat persaingan ketat antara penggemar kedua tim sepak bola dari ibu kota Madrid tersebut. Meskipun Atlético awalnya didirikan oleh tiga mahasiswa Basque pada tahun 1903, mereka kemudian berhasil mendapatkan kekuatan baru pada 1904, seiring bergabungnya para mantan pemain Real Madrid. Ketegangan lebih lanjut datang karena pendukung Real Madrid lebih banyak dari kelas menengah, sementara pendukung Atletico lebih banyak dari kelas buruh dan pekerja. Kedua klub ini kemudian bertemu untuk pertama kalinya pada 21 Februari 1929 dalam pertandingan ketiga La Liga dalam musim tersebut. Pertandingan ini sekaligus juga menandai pertandingan derbi pertama antara dua tim ini. Pada pertandingan tersebut Real Madrid berhasil menang dengan skor 2–1 Dalam beberapa kesempatan selanjutnya, mereka kembali bertemu dalam ajang lain, salah satunya dalam semifinal Piala Champions tahun 1959, di mana Real yang memenangkan pertandingan pertama dengan skor 2–1 di Santiago Bernabéu dan dibalas kemenangan 1–0 Atletico di Metropolitano yang membuat pertandingan harus diulang. Dalam pertandingan ulangan itulah, Real Madrid berhasil menang dengan skor 2–1. Atletico kemudian berhasil melakukan balas dendam dengan dua kali mengalahkan Real Madrid dalam Copa del Generalísimo tahun 1960 dan 1961 saat dilatih oleh mantan pelatih Real Madrid, José Villalonga Llorente. Real Madrid telah memenangkan El Derbi madrileño sebanyak 75 kali.
Antara 1961 dan 1989, ketika Real Madrid mendominasi La Liga, hanya Atletico yang mampu mencuri kesempatan juara pada saat Real lengah. Mereka berhasil memenangkan gelar La Liga pada tahun 1966, 1970, 1973, dan 1977. Pada tahun 1965, Atletico menjadi tim pertama yang mengalahkan Real di Bernabéu dalam kurun waktu delapan tahun. Catatan Real Madrid melawan Atletico pada masa sekarang sangat menguntungkan bagi kubu Real Madrid. Kemenangan mengesankan dalam derbi ini terjadi pada musim 2002—03, ketika Real Madrid merebut gelar La Liga setelah menang dengan skor 0–4 atas Atletico di Stadion Vicente Calderón.
Langganan:
Postingan (Atom)