Pages
Budaya di Indonesia paling berbeda
陳平源
Senin, 07 Maret 2011
AMARAL: "Dari semua negara yang pernah saya kunjungi, di sini yang saya rasakan budayanya paling berbeda. Tapi saya menikmatinya."
"Orang-orang di sini membuat sup mata ayam, minum darah ular, dan bahkan saya diajak mencicipi daging kelawar. Saya bilang, saya takkan memakan Batman di sini [tertawa]."
"Saya tidak takut. Tapi yang membuat saya sedikit takut adalah bangun setiap pagi dan berhadapan dengan gunung berapi. Rumah saya hanya dua kilometer dari gunung berapi. Saya bilang ke sepupu saya, Vanderlei [yang menemaninya di Manado], kalau ada letusan yang harus dilakukan adalah membawa saya pergi dari sini."
"Fans Brasil baru bereaksi kalau timnya juara atau bahkan kalah sama sekali. Tidak di sini. Mereka sangat bersemangat. Mereka sangat ramah kepada saya jika bertemu di jalan dan meminta berfoto bersama. Pemain dari tim lain pun meminta berfoto bersama saya."
"Gaji yang saya dapat di sini sebenarnya bisa juga didapat di Brasil, tapi tak berarti apapun dengan peluang ini. Saya bisa rasakan perbedaan di Indonesia gaji tidak terlambat, sedangkan bermain di klub kecil Brasil Anda hanya dibayar sekali dan tiga bulan kemudian tertunggak."
Salah satu portal berita terkemuka Brasil, Lancenet, memberi perhatian khusus kepada Liga Primer Indonesia (LPI). Media on-line Negeri Samba itu mengangkat kisah marquee player LPI, Amaral, ke dalam artikelnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
LIGA
Blog Archive
-
▼
2011
(61)
-
▼
Maret
(12)
- Aktivis Tukang Gorengan Peduli Indonesia
- Rasa percaya diri pemain Bangkit!
- Boaz, buas Goal & assist
- Tim terbaik di Grup H
- Squad SEA Games 2011
- Ramang 'master salto'
- Uang saku timnas U-23Rp.50 ribu/hari?
- Budaya di Indonesia paling berbeda
- Saya rindu bermain di timnas
- Arema siap 'menghibur' fans Cerezo
- Cerezo Osaka yakin menang besar
- Persipura fokus menghadapi South China
-
▼
Maret
(12)
0 komentar:
Posting Komentar