Pages

Aktivis Tukang Gorengan Peduli Indonesia

Minggu, 20 Maret 2011 0 komentar
Hacker kembali beraksi, untuk yang kesekian kali. Situs resmi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), www.pssi-football.com, kembali di-hack pada Minggu (20/Maret/2011) sekitar pukul 14.00 WIB. Halaman depan situs organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia ini berubah menjadi gambar seekor tikus memegang dua pistol dengan tulisan "Stop Korupsi".

Di bawah gambar itu ada tulisan "Stop Korupsi & Suap di Indonesia!! Hacked by Aktivis Tukang Gorengan Peduli Indonesia."

Aksi Hacker tentunya efek dari kisruh dan carut-marutnya PSSI yang beberapa pekan terakhir cukup menyita perhatian para pecinta sepakbola Indonesia. PSSI saat ini akan menggelar dua kongres besar.

Rasa percaya diri pemain Bangkit!

Rabu, 16 Maret 2011 0 komentar
Piala AFC 2011
Jacksen F Tiago: “Memang banyak peluang yang diperoleh pemain, tapi ini pertandingan internasional, dan beban mental tetap ada ada. Bisa mendapatkan kemenangan di turnamen internasional. Apalagi dengan skor telak. Pemain sudah mulai bisa lepas dari trauma Liga Champions musim lalu.”

“Kami senang dengan kemenangan di pertandingan ini. Permainan dan gol yang terjadi juga menghibur. Saya puas dengan ball possesion kami. Kualitas permainan tim juga mengalami peningkatan. Saya berharap permainan seperti ini terus mengalami peningkatan.”

Pada musim lalu, tim Mutiara Hitam tidak mendapatkan hasil memuaskan dalam keikutsertaan mereka di Liga Champions Asia. Persipura mencatat satu kemenangan dan lima kekalahan, sehingga berada di dasar klasemen Grup F.

Menurut Jacksen, para pemain mulai bisa melepaskan trauma atas hasil yang mereka raih di Liga Champions Asia musim lalu. Kemenangan ini diharapkan bisa membangkitkan rasa percaya diri pemain dalam menghadapi pertandingan internasional.

Boaz, buas Goal & assist

0 komentar
Jacksen F Tiago: “Kemenangan ini juga menjadi kado yang indah untuk Boaz. Dia hari ini merayakan ulang tahunnya.”

“Mungkin itu juga yang membuat dia termotivasi. Dia tidak ingin perayaan ulang tahunnya terganggu. Karena itu, dia bermain sangat bagus hari ini dengan mencetak gol dan membuat assist.”


Hari ini, Boaz genap berusia 25 tahun. Ketika Persipura mengalahkan East Bengal 4-1 dalam pertandingan Grup H Piala AFC 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Boaz mencetak satu gol serta membuat dua assist bagi Titus Bonai dan Lukas Mandowen.

Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago menilai performa cemerlang yang diperlihatkan Boaz Solossa dipengaruhi ulang tahun striker tim Mutiara Hitam itu yang jatuh hari ini.

Tim terbaik di Grup H

0 komentar
Piala AFC 2011.
MORGAN (pelatih East Bengal): “Saya akui Persipura memiliki kualitas bagus dibandingkan kami, terutama di bagian depan. Mereka telah menghukum kami melalui kekalahan ini. Persipura lebih baik dibandingkan Chonburi yang menjadi lawan kami di pertandingan pertama.”

“Saya kaget dengan permainan Persipura. Mereka sangat cepat dan kualitas individu pemainnya bagus. Dua gol cepat mereka membuat mental kami jatuh. Kami juga mendapatkan beberapa peluang, tapi Persipura memang lebih bagus.”

Dalam laga perdananya, Persipura bermain imbang 1-1 melawan South China di Hong Kong, sedangkan Chonburi menahan imbang East Bengal 4-4 di Stadion Yuba Bharati Krirangan. Dengan demikian, Persipura berada di peringkat kedua.

Kekalahan telak 4-1 dalam matchday kedua Grup H Piala AFC 2011 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta membuat pelatih East Bengal Trevor Morgan menilai kualitas Persipura Jayapura masih lebih baik dibandingkan Chonburi FC.

Melihat permainan Persipura, saya yakin tahun ini Persipura akan mencapai prestasi lebih tinggi di level Asia.

Squad SEA Games 2011

0 komentar

Berikut adalah ke-20 pemain Squad SEA Games 2011 tang diumumkan oleh Riedl (pelatih timnas Indonesia):

Kiper: 
Kurnia Mega, Rifki Mokodompit, Arditani Ardiyasa.

Bek: 
Diego Michels, Herry Susilo, Irfan Raditya, Gunawan Dwi Cahyo, Abdul Rachman, Ruben Wuarbanaran, Fauzan Djamal.

Gelandang: 
Stevie Bonsapia, Zulham Zumrud, Hendro Siswanto, Egi Malgiansyah, Lasut Mahadirga, Ferdinand Sinaga, Dendi Santoso.

Striker:
Jajang Muliana, Yongki Aribowo, Fauzi Rishadi.

Ada dua nama pemain keturunan yang diikutkan yakni Diego Michels dan Ruben Wuarbanaran. Sisanya adalah para pemain yang bermain di kompetisi ISL

Namun sungguh disayangkan dari 20 nama itu Riedl tidak menyertakan Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan terkait status mereka sebagai pemain klub peserta Liga Primer Indonesia (LPI) saat ini.

Dalam daftar itu tak ada nama Oktovianus Maniani, karena alasan indisipliner.

Seharusnya Ridle menyempatkan diri melihat tim persipura. Saya yakin pemain sekelas Imanuel Wanggai harusnya menjadi tim inti timnas Indonesia.

Ramang 'master salto'

Selasa, 08 Maret 2011 0 komentar
Ramang, pesepakbola asal Makassar yang namanya mengangkasa, dan terlupakan.


Ramang dilahirkan di Makassar, tahun 1928.

Pada tahun 1947, Ramang bergabung ke klub sepakbola Makassar Voetball Bond (MVB), yang kini dikenal dengan nama PSM Makassar.


Prestasi Ramang di tingkat nasional 

Pada lawatannya tahun 1954 ke berbagai negeri Asia (Filipina, Hongkong, Muangthai, Malaysia) PSSI hampir menyapu seluruh kesebelasan yang dijumpai dengan gol menyolok. Dari 25 gol (dan PSSI hanya kemasukan 6 gol) 19 di antaranya lahir dari kaki Ramang.

Beberapa tim terbaik dunia kala itu berebutan ingin menjajal kekuatan timnas Indonesia. Mulai dari Yugoslavia yang gawangnya dijaga Beara, salah satu kiper terbaik dunia waktu itu, klub Stade de Reims dengan si kaki emas Raymond Kopa, kesebelasan Rusia dengan kiper top dunia Lev Yashin, klub Locomotive dengan penembak maut Bubukin, sampai Grasshopers dengan Roger Vollentein.

Salah satu kemampuan khusus Ramang adalah tendensi dan presisi untuk melepaskan tembakan salto. Tak jarang ia merobek jala lawan dengan sepakan akrobatik yang aduhai. Satu di antaranya yang paling diingat adalah saat PSSI mengalahkan RRC dengan skor 2-0 di Jakarta. Kedua gol itu lahir dari kaki Ramang, satu di antaranya tembakan salto.

Pertandingan paling berkesan adalah ketika Indonesia bertemu Uni-Soviet di Olimpiade Melbourne 1956. Kala itu Uni-Soviet memegang predikat sebagai salah satu raja sepakbola dunia, dengan pertahanan yang digalang kiper legendaris Lev Yashin. Hebatnya, Indonesia berhasil menahan tim tersebut dengan skor kacamata. Ramang bahkan hampir saja mempermalukan Uni-Soviet dengan mencetak gol, namun gagal karena kausnya ditarik pemain belakang lawan sebelum sempat menceploskan bola.

Namun waktu terus berjalan, roda kehidupan terus berputar. Untuk Ramang, singkat saja dirinya berada di puncak kejayaan. Sinarnya meredup setelah dirinya terkena skorsing pada tahun 1960. Pria bersahaja ini dituduh menerima suap. Ketika dipanggil kembali pada tahun 1962, sinarnya telah pudar. Ramang akhirnya pensiun total dari sepakbola pada tahun 1968 dalam usia 40 tahun. Klub terakhir yang dibelanya adalah PSM Makassar.

Ramang juga pernah melatih klub yang membesarkan namanya, PSM Makassar (sampai sekarang, salah satu julukan PSM Makassar adalah ‘Pasukan Ramang’). Namun ternyata dunia kepelatihan terlalu kejam untuk Ramang. Ia disingkirkan secara perlahan dari dunia itu hanya karena tidak memiliki ijasah kepelatihan. Padahal racikannya yang bermaterikan pengalaman pribadi dan teori yang didapatnya dari pelatih timnas PSSI Tony Pogacnick berhasil membuat jeri lawan-lawan tim yang dilatihnya.

Pada tahun 1981, setelah melatih anak-anak PSM di bawah guyuran hujan, Ramang sakit. Selama enam tahun ia berjuang melawan sakit radang paru-paru yang menggerogotinya tanpa mampu berobat ke Rumah Sakit. Ramang memang hidup amat sederhana pada masa tuanya. karena sekali lagi, gaji seorang pelatih bola kala itu tidak bisa dijadikan penopang seseorang yang telah berkeluarga. Ramang hanya jebolan Sekolah Rakyat, tanpa ijasah, semua jadi sulit.

Pada tahun 1987, salah satu legenda terbesar sepakbola Indonesia ini mengehembuskan nafas terakhir di kediamannya yang amat sederhana

Patung sederhana di pintu utara lapangan Karebosi, Makassar, menjadi pengingat orang-orang akan keberadaannya 'Ramang the legend.'

Uang saku timnas U-23Rp.50 ribu/hari?

Senin, 07 Maret 2011 0 komentar
Menutur kabar yang beredar, nilai uang saku yang diterima oleh punggawa timnas di bawah Rp50 ribu sehari atau lebih tepatnya Rp300 ribu perminggu.

Namun, direktur bidang teknik BTN, Iman Arif, menyangkal berita tersebut dan menyatakan bahwa para punggawa timnas tersebut memperoleh uang saku sebesar USD50 perhari atau sekitar Rp500 ribu perhari apabila skuad Garuda Muda terbang ke luar negeri.

Janji yang diberikan Badan Tim Nasional (BTN) untuk mengganti gaji yang seharusnya diberikan oleh klub tampaknya tidak sepenuhnya benar, karena dikabarkan pemain-pemain timnas U-23 yang mengikuti pelatnas jangka panjang hanya memperoleh uang saku yang sangat rendah.

Kalau berita yang beredar tersebut adalah benar, maka daftar penyalah gunaan anggaran ataupun daftar pengingkaran janji PSSI kepada para pemain timnas semakin bertambah.

Jangan menuntut para pemain untuk kobarkan sebangat nasionalisme , bela negara, ataupun yang namanya "Garuda di dadaku." Bila para pemain timnas mendapat perlakuan yang tidak layak.

Budaya di Indonesia paling berbeda

0 komentar

AMARAL: "Dari semua negara yang pernah saya kunjungi, di sini yang saya rasakan budayanya paling berbeda. Tapi saya menikmatinya."

"Orang-orang di sini membuat sup mata ayam, minum darah ular, dan bahkan saya diajak mencicipi daging kelawar. Saya bilang, saya takkan memakan Batman di sini [tertawa]."

"Saya tidak takut. Tapi yang membuat saya sedikit takut adalah bangun setiap pagi dan berhadapan dengan gunung berapi. Rumah saya hanya dua kilometer dari gunung berapi. Saya bilang ke sepupu saya, Vanderlei [yang menemaninya di Manado], kalau ada letusan yang harus dilakukan adalah membawa saya pergi dari sini."

"Fans Brasil baru bereaksi kalau timnya juara atau bahkan kalah sama sekali. Tidak di sini. Mereka sangat bersemangat. Mereka sangat ramah kepada saya jika bertemu di jalan dan meminta berfoto bersama. Pemain dari tim lain pun meminta berfoto bersama saya."

"Gaji yang saya dapat di sini sebenarnya bisa juga didapat di Brasil, tapi tak berarti apapun dengan peluang ini. Saya bisa rasakan perbedaan di Indonesia gaji tidak terlambat, sedangkan bermain di klub kecil Brasil Anda hanya dibayar sekali dan tiga bulan kemudian tertunggak."


Salah satu portal berita terkemuka Brasil, Lancenet, memberi perhatian khusus kepada Liga Primer Indonesia (LPI). Media on-line Negeri Samba itu mengangkat kisah marquee player LPI, Amaral, ke dalam artikelnya.

Saya rindu bermain di timnas

Selasa, 01 Maret 2011 0 komentar
IRFAN BACHDIM: "Terus terang saya rindu bermain di timnas Indonesia."

"Saya ke sini mau bertemu teman dari Belanda (Stefano Lilipaly) yang baru bergabung dengan timnas."

Irfan Bachdim mengunjungi latihan timnas. Ia bersama mantan ahli fisioterapi timnas yang saat ini pindah ke Persema Malang, Matias Ibo.

“Saya kesini karena teman saya Stefano datang hari ini. Saya juga mengucapkan semoga berhasil untuk Riedl dan timnas. saya akan tetap dukung timnas apapun yang terjadi, meskipun untuk saat ini saya bukan bagian dari timnas.”

“Tentu saja saya masih ingin masuk timnas. Jujur saja, saya masih rindu bisa memperkuat timnas. Saya kangen bisa bermain bersama mereka lagi."

Arema siap 'menghibur' fans Cerezo

0 komentar
Asian Champion League
MIROSLAV JANU: “Saya tidak mengatakan sepakbola Indonesia sejajar dengan Jepang, Cina atau Korea. Walau begitu, kami punya pemain berpengalaman internasional seperti Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan. Di sisi lain, kami juga diperkuat pemain tanpa pengalaman internasional.”

“Kami telah mempersiapkan diri selama dua pekan, dan kami akan bermain dengan semaksimal mungkin. Saya berharap kami bisa memperlihatkan permainan sepakbola terbaik untuk menghibur fans Cerezo.”

NOH ALAMSYAH: “Di Jepang banyak pesepakbola dengan kualitas tinggi. Stadionnya juga mempunyai fasilitas yang sangat bagus”

“Tapi kami datang jauh-jauh dari Indonesia ke Jepang bukan untuk berlibur. Kami datang ke sini untuk bertanding. Saya berambisi mencetak gol di pertandingan nanti.”

Ujung tombak sekaligus kapten Arema Indonesia Noh Alam Shah berambisi menjebol gawang Cerezo Osaka dalam pertandingan perdana Grup G Liga Champions Asia di Stadion Osaka Nagai, Rabu [02/Maret/2011].

Cerezo Osaka yakin menang besar

0 komentar
Asian Champion League
Levir Culp ( Pelatih Cerezo Osaka ): "Lawan kami Arema mungkin memiliki kondisi yang lebih baik dalam hal feeling tim terhadap kompetisi, karena (di liga domestik) mereka sudah berada di tengah-tengah musim. Mereka sejauh ini sudah bermain 14 kali."

"Namun begitu kami sudah menjalani pemusatan latihan dan bermain tiga laga ujicoba. Saya pikir pemain kami berada dalam kondisi yang sangat baik dan bisa meraih hasil bagus."

"Di babak grup, kami harus mempertimbangkan selisih gol ketika persaingan semua tim di grup ini cukup ketat."


"Jadi kami tidak boleh hanya puas dengan sekadar menang saja, namun juga penting bagi kami untuk berusaha keras menyerang hingga akhir laga."

Cerezo akan memulai debutnya di Liga Champions Asia dengan menghadapi wakil Indonesia, Arema Indonesia sore nanti. "Saya sangat bersemangat karena kami memulai musim ini dengan laga penting, yakni pertandingan Liga Champions Asia," ujar pelatih Cerezo Levir Culpi seperti dilansir dari situs resmi federasi sepakbola Asia (AFC).

Tim-tim dari Asia Timur memang mendominasi kejuaraan antar klub kelas premier di Benua Kuning ini. Namun begitu Culpi mengatakan bahwa untuk laga sore nanti Arema Indonesia memilki keuntungan tersendiri.

Persipura fokus menghadapi South China

0 komentar
Jacksen F Tiago: "Di setiap pertandingan, kami berkonsentrasi untuk tim lawan, tak hanya satu atau dua pemain saja."

"Iniliah cara kami bermain. Saya mencoba untuk menanamkan mentalitas seperti itu kepada pemain. Ya memang South China punya dua pemain dengan nama besar. Namun, saya menilai keduanya tidak bisa menjadi penentu permainna. Kami harus fokus kepada seluruh pemain South China."

Persipura akan memulai kiprahnya di ajang Piala AFC dengan menghadapi South China di Hong Kong Stadium sore nanti. Wakil Hongkong tersebut diperkuat dua pemain yang pernah berkiprah di Premier League, Mateja Kezman dan Nicky Butt.

Kezman merupakan mantan mesin gol PSV Eindhoven. Selanjutnya pria Serbia itu berkarir Di Chlesea, Atletico Madrid, Fenerbache, Paris SG, Zenit St. Petersburg, dan kemudian berlabuh di South China pada tahun ini. Kezman sejauh ini sudah tampil lima kali di laga resmi bersama South China dengan mencetak dua gol.

Sementara Butt adalah mantan pilar Manchester United. Selama 12 tahun pemain berposisi gelandang itu berseragam Setan Merah. Tahun 2010 ia bergabung dengan South China setelah sebelumnya sempat berkiprah di Newcastle dan Birmingham City.

Kedua pemain itu sudah sarat pengalaman berkiprah di kompetisi level tertinggi. Kini mereka tengah menanti debutnya di kejuaraan antarklub di Asia.

Jacksen berharap Boaz bisa memperlihatkan kualitas yang lebih baik di pertandingan nanti.

“Bagi standar sepakbola Indonesia, dia pemain yang sangat bagus. Kami berharap dia bisa membuktikan kualitasnya. Dia dalam kondisi bagus dan termotivasi. Tahun lalu, kami main di LCA, dan itu bukan musim yang bagus. Kami banyak belajar.”

“Boaz menjadi kapten kami dan mempunyai rasa percaya diri yang besar. Saya berharap dia bisa memperlihatkan kemampuannya seperti yang diperlihatkan di Liga Super Indonesia. Kami datang ke sini setidaknya untuk mendapatkan satu poin.”

“Di setiap pertandingan, kami hanya berkonsentrasi terhadap tim lawan, bukan satu atau dua pemain. Itu cara kami bermain. Mereka punya dua pemain besar. Tapi dua pemain tidak bisa menentukan hasil akhir pertandingan. Kami harus fokus terhadap satu tim.”

 
BERITA SEPAK BOLA © 2011 | Designed by Blogger Templates Gallery